6+ Komponen Utama pada UPS

Apakah Anda mempunyai UPS di rumah? Udah tahu belum komponen-komponen apa saja yang terdapat di dalam perangkat tersebut? Nah, Mimin telah menjelaskannya secara lengkap di sini, yuk disimak.

Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu sehat, di artikel kali ini Mimin akan berbagi pengetahuan tentang komponen-komponen utama pada sebuah UPS.

Seperti yang kita tahu, UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply, yaitu sebuah alat yang berfungsi sebagai penyedia listrik cadangan selama beberapa waktu.

Peralatan yang paling membutuhkan UPS adalah peralatan elektronik yang membutuhkan kontinuitas operasi, misalnya komputer desktop.

Komputer membutuhkan UPS (Uninterruptible Power Supply) karena UPS dapat membantu melindungi komputer dari kerusakan yang disebabkan oleh padamnya listrik secara tiba-tiba.

Saat listrik padam, UPS akan memberikan aliran listrik selama beberapa saat, sehingga komputer dapat tetap menyala dan kita dapat menyimpan dokumen yang sedang dikerjakan atau mematikan komputer secara aman.

Tanpa UPS, kerusakan akibat padamnya listrik secara tiba-tiba dapat menyebabkan kerusakan pada komputer yang dapat mengakibatkan hilangnya data penting.

Namun, di balik fungsi penting UPS tersebut, sudah tahukah Anda komponen-komponen utama pada sebuah UPS?

Baiklah, untuk mengetahuinya, langsung saja simak uraian berikut ini...

Komponen-komponen UPS

UPS atau Uninterruptible Power Supply terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain:

1. Baterai

Baterai adalah salah satu komponen utama pada UPS (Uninterruptible Power Supply). Baterai berfungsi sebagai sumber cadangan energi saat listrik padam atau tidak stabil.

Baterai akan menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh UPS saat terhubung dengan sumber listrik utama, kemudian mengalirkan energi tersebut ke perangkat elektronik yang terhubung ke UPS ketika terjadi gangguan listrik.

Beberapa contoh baterai yang sering digunakan pada UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah:

  • Baterai sel VRLA (Valve Regulated Lead-Acid) atau sering disebut sebagai Accu (aki): Baterai jenis ini merupakan baterai yang paling umum digunakan pada UPS, karena harganya yang relatif murah, mudah didapatkan, tetapi membutuhkan perawatan yang cukup rutin.
  • Baterai sel Ni-Cd (Nickel-Cadmium): Baterai jenis ini lebih mahal dibandingkan baterai sel VRLA, namun memiliki umur pakai yang lebih panjang dan tidak membutuhkan perawatan yang terlalu sering. Baterai sel Ni-Cd juga lebih ringan dan mudah dibawa kemana-mana.
  • Baterai sel Li-Ion (Lithium-Ion): Baterai jenis ini merupakan baterai yang paling canggih dan berkualitas tinggi, namun harganya juga paling mahal dibandingkan baterai lainnya. Baterai sel Li-Ion memiliki umur pakai yang sangat panjang dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Kelebihan lainnya adalah kemampuannya dalam menyimpan energi yang lebih besar meskipun ukurannya kecil.

2. Inverter

Inverter pada UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah bagian dari sistem UPS yang bertugas mengubah arus DC (Direct Current) menjadi arus AC (Alternating Current).

Fungsi inverter pada UPS sangat penting karena sistem UPS harus dapat memberikan aliran listrik yang stabil dan terus menerus ke perangkat-perangkat yang terhubung ke UPS, meskipun sumber utama listrik mendadak terputus.

Tanpa inverter, sistem UPS tidak dapat bekerja dengan baik dan tidak dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap perangkat yang terhubung ke sistem UPS.

Berikut ini adalah beberapa fungsi inverter pada sebuah UPS

  • Inverter berfungsi mengkonversi dan mengatur arus listrik yang masuk ke sistem UPS agar sesuai dengan kebutuhan perangkat yang terhubung ke sistem UPS.
  • Inverter juga berfungsi untuk mempertahankan tegangan yang stabil dan mencegah terjadinya fluktuasi tegangan yang dapat merusak perangkat yang terhubung ke sistem UPS.

3. Kontroler

Kontroler adalah bagian dari UPS yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur operasi UPS secara keseluruhan.

Kontroler UPS biasanya terdiri dari sebuah microcontroller atau microprosesor yang diprogram untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti mengukur tegangan input dan output, memonitor kondisi baterai, dan mengatur switch atau transfer switch untuk mengontrol sumber daya listrik yang digunakan oleh peralatan yang terhubung ke UPS.

Selain itu, kontroler juga bertanggung jawab untuk memberikan peringatan atau alarm bila terjadi gangguan atau kegagalan dalam operasi UPS, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan yang diperlukan.

Kontroler UPS juga biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur seperti komunikasi, seperti port USB atau serial, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengontrol UPS dari komputer atau perangkat lain.

Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk mengatur dan mengecek kondisi UPS secara remote.

4. Transfer switch

Transfer switch adalah komponen penting pada sistem ups (uninterruptible power supply) yang bertujuan untuk mengalihkan sumber daya dari sumber utama ke sumber cadangan ketika terjadi gangguan pada sumber utama.

Transfer switch biasanya terdiri dari dua bagian utama, yaitu relai ganda dan sebuah kontaktor.

Relai ganda bertugas untuk mendeteksi gangguan pada sumber utama dan mengirimkan sinyal ke kontaktor untuk memutuskan koneksi dengan sumber utama dan menghubungkan ke sumber cadangan.

Pada saat sumber utama kembali normal, transfer switch akan kembali menghubungkan ke sumber utama dan memutuskan koneksi dengan sumber cadangan.

Dengan adanya transfer switch, sistem ups dapat terus memberikan daya ke beban tanpa terganggu oleh gangguan pada sumber utama.

5. Fuse (sekring)

Fuse adalah sebuah perangkat yang digunakan dalam sebuah sistem untuk melindungi komponen-komponen dari kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebih.

Fuse yang terpasang pada UPS berfungsi sebagai pengaman untuk menghindari kerusakan pada perangkat-perangkat elektronik yang terhubung ke UPS.

Jika arus yang mengalir ke perangkat-perangkat elektronik melebihi batas yang telah ditentukan, fuse akan terbakar dan putus, sehingga menghentikan lonjakan arus tersebut sebelum menyebabkan kerusakan pada perangkat-perangkat elektronik.

6. Display

Perangkat display pada UPS adalah sebuah komponen yang memungkinkan pengguna untuk melihat informasi tentang kondisi UPS secara real-time.

Perangkat ini biasanya berupa layar LCD atau LED yang menampilkan informasi seperti daya masuk, daya keluar, tegangan masuk, dan beban.

Dengan menggunakan perangkat display ini, pengguna dapat memonitor kondisi UPS dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi masalah.

Kesimpulan

Jadi, komponen-komponen utama pada sebuah UPS, antara lain:

  1. Baterai
  2. Inverter
  3. Kontroller
  4. Transfer switch
  5. Fuse (sekring)
  6. Display

Demikianlah penjelasan tentang komponen utama pada UPS, bagikan jika dirasa bermanfaat, terima kasih.

Posting Komentar untuk "6+ Komponen Utama pada UPS"