Inilah 3 Perbedaan UPS dan Stabilizer

UPS dan stabilizer merupakan 2 (dua) perangkat tambahan yang sering terpasang pada komputer. Apa sih perbedaan dari keduanya? Nah, Mimin telah menjelaskannya di sini, yuk disimak.

Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu sehat, di artikel kali ini Mimin akan menjelaskan beberapa perbedaan antara UPS dan stabilizer.

Mimin tertarik untuk mengulas ini karena keduanya sering dijadikan sebagai perangkat tambahan pada suatu peralatan listrik, misalnya saja komputer.

Baik UPS maupun stabilizer memiliki peran yang penting dalam melindungi peralatan elektronik, terutama komputer, dari gangguan listrik yang bisa merusak atau mengganggu kinerja komputer.

Misalnya, gangguan listrik seperti pemadaman mendadak PLN atau naik turunnya tegangan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen komputer, bahkan bisa menyebabkan kehilangan data.

Namun, apa sih perbedaan mendasar dari keduanya? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak uraian berikut ini...

Sekilas tentang UPS

UPS adalah dari Uninterruptible Power Supply, yang dalam bahasa Indonesia berarti Catu Daya Bebas Gangguan. 

Intinya, UPS adalah perangkat elektronik yang berfungsi sebagai penyedia listrik cadangan pada saat listrik utama padam.

UPS biasanya menggunakan baterai sebagai sumber listrik cadangannya.

Jadi, saat listrik utama padam, UPS akan menyalurkan daya dari baterai tersebut ke perangkat elektronik yang terhubung dengannya, sehingga perangkat elektronik tersebut bisa tetap beroperasi walaupun listrik sedang mati.

UPS ini penting digunakan untuk melindungi perangkat elektronik dari gangguan listrik, terutama sekali komputer. 

Dengan UPS, komputer bisa terhindar dari kehilangan data penting akibat komputer mati mendadak saat listrik padam.

Sekilas tentang Stabilizer

Stabilizer disebut sebagai Stabilizer Listrik atau Automatic Voltage Regulator (AVR), alat ini berfungsi untuk menjaga tegangan listrik agar tetap stabil  walaupun arus listrik utama mengalami fluktuasi. 

Fluktuasi listrik ini bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya gangguan pada jaringan listrik atau perubahan cuaca.

Tegangan listrik yang tidak stabil bisa merusak peralatan elektronik.  Stabilizer bekerja dengan cara mengatur dan menyesuaikan tegangan listrik yang masuk, sehingga perangkat elektronik menerima daya yang stabil dan sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan demikian, stabilizer dapat membantu memperpanjang umur peralatan elektronik Anda.

Perbedaan UPS dan Stabilizer

Berdasarkan pengamatan Mimin, ada 3 perbedaan antara UPS dan stabilizer ketika diterapkan pada sebuah perangkat elektronik, yakni:

1. Perbedaan Fungsi

Perbedaan pertama adalah dari segi fungsi, UPS berfungsi untuk menyediakan daya cadangan saat listrik padam, sekaligus menjaga kestabilan tegangan.

Sedangkan stabilizer, fungsinya hanya untuk menjaga kestabilan tegangan listrik dan tidak menyediakan daya cadangan saat pemadaman terjadi.

Perbedaan ini terjadi karena UPS memiliki baterai internal sebagai sumber daya cadangan. Saat listrik padam, UPS secara otomatis beralih ke baterai untuk terus menyediakan daya bagi perangkat yang terhubung.

Sementara, stabilizer tidak memiliki baterai internal sehingga hanya berfungsi sebagai penstabil tegangan saja.

2. Perbedaan Cara Kerja

UPS bekerja dengan cara memberikan pasokan listrik cadangan selama pemadaman listrik berlangsung. Hal ini berarti ketika terjadi pemadaman listrik, UPS secara otomatis akan beralih ke sumber daya cadangan dan menyediakan listrik untuk peralatan yang terhubung.

Waktu penyediaan daya dari UPS bervariasi tergantung pada kapasitas baterai dan beban daya peralatan yang terhubung, biasanya berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam.

Sedangkan, stabilizer bertujuan untuk menjaga tegangan listrik tetap stabil. Ketika terjadi fluktuasi tegangan listrik, stabilizer akan menyesuaikan dan memastikan bahwa perangkat yang terhubung menerima tegangan yang dibutuhkan.

Proses ini biasanya terjadi secara instan atau dalam hitungan milidetik, sehingga stabilizer memberikan penstabilan tegangan secara langsung saat terjadi naik turun tegangan.

3. Perbedaan Cara Melindungi

UPS melindungi peralatan elektronik dari pemadaman mendadak dan gangguan listrik lainnya dengan memberikan pasokan daya cadangan saat terjadi pemadaman listrik.

Ketika terjadi pemadaman, UPS akan beralih secara otomatis ke sumber daya cadangan (biasanya baterai internal) dan terus memberikan listrik kepada peralatan yang terhubung.

Hal ini memberikan waktu bagi pengguna untuk menyimpan pekerjaan mereka dan mematikan peralatan secara aman, sehingga mengurangi risiko kerusakan pada peralatan atau kehilangan data.

Sedangkan, stabilizer melindungi peralatan elektronik dari fluktuasi tegangan listrik yang dapat merusak komponen internal peralatan.

Fluktuasi tegangan listrik yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik.

Dengan menggunakan stabilizer, tegangan listrik dapat dijaga pada tingkat yang aman dan stabil, menghindari kerusakan yang disebabkan oleh fluktuasi tegangan.

Stabilizer berfungsi sebagai filter untuk tegangan listrik yang masuk, menyediakan tegangan yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan peralatan yang terhubung.

Demikianlah pembahasan tentang perbedaan UPS dan Stabilizer, bagikan jika dirasa bermanfaat, terima kasih.

Posting Komentar untuk "Inilah 3 Perbedaan UPS dan Stabilizer"