Cara Menghitung Ampere MCB 3 Phase

Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu sehat, di artikel kali ini Mimin akan membahas tentang cara menghitung ampere MCB 3 phase.

Topik ini sangat penting untuk memastikan instalasi listrik yang kita kerjakan aman, bebas masalah, dan tentunya agar pekerjaan kita berjalan lancar.

Lantas, bagaimana caranya?

Baiklah, langsung saja simak uraian berikut ini...

Rumus Andalan: I = P / (√3 x V x cos φ)

Cara Menghitung Ampere MCB 3 Phase

Inilah rumus utama untuk menghitung ampere (I) pada sistem 3 phase. P adalah daya total beban, V adalah 380V di Indonesia, dan cos φ adalah faktor daya, anggap saja 0,8 jika tidak tahu pasti.

Cukup masukkan angka-angka ke dalam rumus, dan akan didapatkan arus I yang dibutuhkan. Mudah, bukan?

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas setiap komponen rumus ini.

  • I adalah arus listrik yang akan mengalir di kabel, satuannya Ampere.
  • P adalah daya total semua beban listrik yang akan terhubung ke MCB, satuannya Watt.
  • V adalah tegangan listrik, biasanya 380V untuk sistem 3 phase di Indonesia.
  • cos φ adalah faktor daya, menunjukkan seberapa efisien beban listrik menggunakan daya. Jika tidak tahu pasti, gunakan saja 0,8 untuk keamanan.

Menghitung Ampere MCB 3 Phase

Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung ampere MCB 3 phase:

1. Kumpulkan Data Beban

Pertama-tama, harus diketahui total daya semua beban listrik yang akan terhubung ke MCB tersebut.

Jangan lupa untuk menghitung juga daya awal (starting power) untuk beban-beban seperti motor listrik, yang bisa berkali-kali lipat lebih tinggi dari daya nominalnya saat start.

Sebagai contoh, jika ada lampu 1000 Watt, AC 2000 Watt, dan mesin pompa air 3000 Watt, maka total daya beban adalah 6000 Watt.

2. Periksa Tegangan

Biasanya, tegangan untuk sistem 3 phase di Indonesia adalah 380V. Jika berbeda, gunakan tegangan yang sesuai.

Pastikan untuk memeriksa tegangan yang benar menggunakan alat ukur yang akurat, jangan hanya menebak-nebak.

3. Tentukan Faktor Daya

Jika tidak tahu pasti, gunakan nilai 0,8 untuk keamanan. Jika diketahui jenis beban yang dominan, bisa menggunakan nilai yang lebih akurat: 

  • 0.9 - 0.95 untuk beban resistif (lampu pijar, pemanas)
  • 0.8 - 0.9 untuk beban induktif (motor, transformator)

Misalnya, jika di bengkel kebanyakan bebannya adalah motor-motor listrik, maka faktor dayanya sekitar 0,85.

4. Masukkan ke Rumus

Setelah mendapatkan semua data, langsung masukkan ke dalam rumus I = P / (√3 x V x cos φ). Akan didapatkan arus I yang dibutuhkan.

Misalnya, menggunakan data dari contoh di atas:

I = 6000 / (√3 x 380 x 0,85) = 10,7 Ampere.

5. Pilih MCB yang Tepat 

Pilih MCB dengan ampere yang sedikit lebih besar dari hasil perhitungan, untuk memberikan toleransi.

Pastikan juga MCB yang dipilih sesuai dengan karakteristik beban (misalnya, tipe C untuk beban induktif).

Untuk contoh di atas, bisa dipilih MCB 16 Ampere tipe C.

Contoh Menghitung Ampere MCB untuk Bengkel

Misalnya, kita akan memasang instalasi listrik di bengkel. Total daya semua bebannya adalah 15.000 Watt, tegangan 380V, dan faktor daya 0,85 (banyak beban induktif). Maka:

I = 15.000 / (√3 x 380 x 0,85) = 26.7 Ampere.

Jadi, harus dipilih MCB 3 phase dengan rating minimal 32 Ampere (tipe C untuk beban induktif).

Kesimpulan

Bagaimana, sudah paham kan cara menghitung ampere MCB 3 phase? Intinya cukup mudah, tinggal menggunakan rumus dan tips yang sudah diberikan.

Demikianlah pembahasan tentang cara menghitung ampere MCB 3 Phase, bagikan jika dirasa bermanfaat, terima kasih.

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Ampere MCB 3 Phase"